Halaman
Sistem Gerak Manusia
49
1.
Rangka
2.
Otot
Bab IV
Sistem Gerak
Manusia
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat menjelaskan mengapa kalian bisa bergerak, selain itu
kalian juga dapat menjelaskan kelainan atau penyakit pada sistem gerak.
Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perhatikanlah
peta konsep
berikut!
Setelah peta konsep kalian kuasai, perhatikan kata kunci yang merupakan kunci pemahaman
dalam bab ini! Berikut ini
kata kunci
dari bab 1V:
Sistem Gerak Manusia
49
Sumber gambar:
Oxford Ensiklopedi Pelajar
Sistem Skeleton
Manusia
Rangka
Otot
Kelainan dan Gangguan
pada Gerak
Gangguan pada Otot
dipahamkan dengan
meliputi
Gangguan pada Rangka
Jenis Gerak Otot
Karakteristik Otot
Fungsi Otot
Macam-Macam Otot
Tengkorak
terdiri dari
Tulang Badan
50
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Para insinyur telah mendesain berbagai objek yang kita kagumi, baik mesin-
mesin pabrik ataupun alat-alat berguna. Lampu belajar kalian pun tentunya.
Semua itu sebenarnya mencontoh konstruksi rangka dari tubuh kita. Dalam
tubuh ada 206 tulang, lalu bagaimana konstruksinya?
Gambar 4.1
Konstruksi ini menggunakan prinsip konstruksi rangka manusia
Sumber:
Jendela IPTEK Jilid 9, 2001 : 14
50
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Sistem Gerak Manusia
51
Bagian
tempurung
otak
Bagian
wajah
Tulang
belakang
Tulang
dada
Tulang
rusuk
Tulang
bahu
Tulang
panggul
Lengan
Tungkai
Tulang
badan
Tengkorak
Tulang
anggota
gerak
R
a
n
g
k
a
2 tulang rahang atas
(os maxillare)
2 tulang rahang bawah
(os mandibulare)
2 tulang pipi
(os zigomaticum)
2 tulang langit-langit
(os pallatum)
2 tulang hidung
(os nasale)
2 tulang air mata
(os lacrimale)
1 tulang mata bajak
(os vomer)
1 tulang lidah
(os hyoideus)
7 ruas leher
(vertebrae cervicales)
12 tulang punggung
(vertebrae thoracales)
5 ruas tulang pinggang
(vertebrae lumbales)
5 ruas tulang kelangkang
(os sacrum)
bersatu
4 ruas tulang ekor
(vertebrae coccigis)
bagian hulu
(manubrium sterni)
bagian badan
(corvus sterni)
taju pedang
(processus xyphiodeus)
7 pasang rusuk sejati
(costa vera)
3 pasang rusuk palsu
(costa spuria)
2 pasang rusuk melayang
(costa fluktuantes)
2 tulang belikat
(scapula)
2 tulang selangka
(clavicula)
2 tulang usus
(os ilium)
2 tulang duduk
(os ischium)
2 tulang kemaluan
(os pubis)
2 tulang lengan atas
(humerus)
2 tulang pengumpil
(ulna)
2 tulang hasta
(radius)
16 tulang pergelangan tangan
(os carpal)
10 tulang telapak tangan
(os metacarpal)
28 ruas tulang jari tangan
(phalanges)
ibu jari = 12 ruas
2 tulang paha
(femur)
2 tulang tempurung lutut
(patella)
2 tulang kering
(tibia)
2 tulang betis
(fibula)
14 tulang pergelangan kaki
(tarsal)
10 tulang telapak kaki
(meta tarsal)
28 ruas tulang jari kaki
(phalanges)
A.
Rangka
Perhatikan skema berikut!
Skema 4.1
Susunan Rangka Manusia
1 tulang dahi
(os frontalis)
2 tulang ubun-ubun
(os parietalis)
2 tulang kepala belakang
(os occipetalis)
2 tulang baji
(os sphenoidalis)
2 tulang tapis
(os ethmoidalis)
2 tulang pelipis
(os temporalis)
52
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Gerakan tubuh dimungkinkan
karena adanya kerjasama antara tulang
dan otot. Tulang tidak dapat berfungsi
sebagai alat gerak bila tidak digerakkan
oleh otot. Otot dapat menggerakkan
tulang karena dapat berkontraksi. Otot
disebut alat gerak aktif sedangkan
tulang disebut alat gerak pasif.
Tulang-tulang di dalam tubuh manusia
membentuk rangka.
Fungsi rangka:
1.
Memberi bentuk pada tubuh.
2.
Sebagai alat gerak pasif.
3.
Melindungi alat-alat tubuh dalam
yang lemah.
4.
Sebagai tempat melekatnya otot-
otot rangka.
5.
Menunjang tegaknya tubuh.
6.
Tempat pembentukan sel-sel darah.
7.
Sebagai tempat penimbunan mineral.
1.
Tengkorak
Tengkorak terbentuk dari tempurung otak
(kranium)
dan bagian
wajah.
a.
Kranium
Fungsi untuk melindungi otak.
T
erdiri dari tulang-tulang:
1)
Tulang dahi
(os frontal)
, 2 tulang ubun-ubun
(os parietal)
, 2 tulang
kepala belakang
(os occipetal)
.
2)
Tulang baji
(os sphenoidal)
, 2 tulang tapis
(os ethmoidal)
, 2 tulang pelipis
(os temporal)
.
b.
Bagian wajah
Bagian wajah disusun oleh tulang-tulang : 2 tulang rahang atas
(os
maxillare)
, 2 tulang rahang bawah
(os mandibulare)
, 2 tulang pipi
(os
zigomaticum)
, 2 tulang langit-langit
(os pallatum)
, 2 tulang hidung
(os nasale)
,
2 tulang air mata
(os lacrimale)
, 2 tulang mata bajak
(os vomer)
, 1 tulang
lidah
(os hyoideus)
.
Simbol kematian
Kerangka adalah simbol abadi dari
bahaya, penyakit, kematian, dan
kerusakan. Dari lukisan abad ke-15
Dance of Death
sampai pada
tengkorak dan tulang-tulang para
penyamun. Pada abad pertengahan,
kerangka-kerangka bersih diambil dari
mereka yang dihukum gantung
dibiarkan melambai-lambai karena
angin pada tali gantungan, sebagai
peringatan untuk orang lain.
Sumber:
Jendela Iptek jilid 9, 2001:14
Tahukah kamu?
Gambar 4.2
Dance of Death
Sistem Gerak Manusia
53
2.
Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk,
tulang bahu, tulang panggul.
a.
Tulang belakang
Fungsi: menyangga tengkorak, tempat perlekatan tulang-tulang
rusuk. Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 buah ruas tulang yang
terbagi menjadi beberapa bagian, yakni 7 ruas-ruas tulang leher
(servical)
, 12 tulang punggung
(thoracales)
, 5 ruas tulang pinggang
(lumbales)
, 5 ruas tulang kelangkang
(os sakrum)
, pada 7 ruas tulang
leher
, ruas teratas atau pertama adalah tulang atlas, yang
menghubungkan tulang belakang dengan tulang tengkorak. Tulang
punggung terdiri atas 12 ruas, pada sisi kiri dan kanannya melekat
tulang-tulang rusuk.
b.
Tulang dada
Tulang dada beserta tulang rusuk dan tulang punggung
membentuk dinding kuat yang melindungi alat tubuh penting yang
terdapat dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru.
Tulang
dada terdiri atas bagian hulu
(manubrium sterni)
, bagian badan
(corvus
sterni)
dan taju pedang
(processus xyphiodeus)
.
c.
Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang.
T
ulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3 macam:
1)
Tulang rusuk sejati (7 pasang). Ujung belakangnya melekat pada ruas-
ruas tulang panggung, ujung depan melekat pada tulang dada.
Gambar 4.3
Tengkorak
Sumber:
Jendela Iptek Jilid 9, 2001 : 15
Tulang ubun-ubun atau
(parietal)
Tulang dahi
(frontal)
Tulang hidung
Tulang rahang atas
(maxilla)
Tulang rahang
bawah
(mandibula)
Tulang pelipis
(temporal)
Tulang belakang
kepala
(oksipital)
54
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
2)
Tulang rusuk palsu (3 pasang). Ujung belakang melekat pada tulang
rusuk di atasnya.
3)
Tulang rusuk melayang (2 pasang). Ujung belakang melekat pada
ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya tidak melekat
pada tulang manapun.
d.
Gelang bahu
Tulang gelang bahu terdiri dari: 2 tulang belikat
(scapula)
dan 2 tulang
selangka
(clavicula)
.
e.
Gelang panggul
Tulang gelang panggul terdiri dari 2 tulang usus
(os ilium)
, 2 tulang
duduk
(os ichium)
, 2 tulang kemaluan
(os pubis)
.
3.
Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak terdiri dari 2 kelompok, yaitu tulang anggota
atas (lengan), dan tulang anggota bawah (tungkai).
Lengan terdiri atas:
2 tulang lengan atas
(humerus)
, 2 tulang pengumpil
(ulna)
, 2 batang hasta
(radius)
, 16 tulang pergelangan tangan
(os carpal)
,
10 tulang telapak tangan
(os metacarpal)
, 28 ruas tulang jari tangan
(phalanges)
, ibu jari 12 ruas.
T
ungkai terdiri atas:
2 tulang paha
(femur)
, 2 tulang tempurung lutut
(patella)
, 2 tulang kering
(tibia)
, 2 tulang betis
(fibula)
, 14 tulang pergelangan
kaki
(tarsal)
, 10 tulang telapak kaki
(metatarsal)
, 28 ruas tulang jari kaki
(phalanges)
.
Tulang
Bentuk Tulang
1.
Tulang pipa (tulang panjang). Contoh: tulang paha, tulang betis
2.
Tulang pendek. Contoh: tulang telapak tangan
3.
Tulang pipih. Contoh: t
ulang belikat, tulang rusuk
Macam-Macam Tulang:
1.
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: tulang rawan
(kartilago) dan tulang keras.
2.
Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi:
tulang kompak dan tulang spons.
3.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi: tulang pipa,
tulang pipih, tulang pendek.
Sistem Gerak Manusia
55
1.
Tulang Keras atau Tulang Sejati
(Osteon)
Tulang merupakan jaringan pengikat yang tersusun oleh sel tulang
(osteoblas) y
ang menghasilkan matriks yang mengandung endapan zat kapur,
sehingga matriksnya menjadi lebih keras dibanding dengan tulang rawan.
Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
a.
Tulang kompak
Matriks tersusun rapat dan padat, mengandung senyawa kapur dan
fosfat.
Pada tulang ini sel-sel tulang tersusun membentuk suatu sistem yang
disebut sistem Havers. Di bagian tengah tulang terdapat saluran yang berisi
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, dan di sekeliling saluran
terdapat lapisan sel tulang yang tersusun konsentris. Contoh: tulang pipa.
b.
Tulang spons
Matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae (semacam
pecahan genting) yang pipih dan mengandung serabut kolagen. Rongga-
rongga yang ada pada tulang spons diisi oleh jaringan.
2.
Tulang Rawan (Kartilago)
Sel tulang rawan disebut kondrosit, yang dibentuk oleh kondroblas.
Kartilago dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.
Kartilago hialin
: matriks transparan, serabut kolagen, bersifat lentur.
Contoh: pada permukaan persendian, laring, trakea, bronki, rangka
janin, ujung tulang rusuk.
Perhatikan Skema 4.2 berikut:
Skema 4.2
Pembagian tulang
Jaringan
tulang
T
ulang keras
Tulang rawan
(kartilago)
Tulang kompak
Tulang spons
Tulang pipa
Tulang pipih
T
ulang pendek
Tulang rawan hialin
T
ulang rawan fibrosa
Tulang rawan elastis
56
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
b.
Kartilago elastis
: matriks kekuningan, serabut elastis kuning bersifat
elastis. Contoh: pada daun telinga membran niktitans, saluran
eustachius, epiglotis dan faring.
c.
Kartilago fibrosa
: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih
bersifat kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau
ligamentum pada tulang dekat permukaan persendian, tulang di
antara tulang kemaluan, dan di antara tulang belakang.
Proses Penulangan (Osifikasi)
Rangka pada manusia mulai terbentuk lengkap pada akhir bulan
kedua, atau awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua rangka tersebut
masih dalam bentuk kartilago. Rangka ini berasal dari jaringan ikat
embrional atau mesenkim.
Set
elah kartilago terbentuk, rongga yang ada
di tengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblast.
Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling rongga. Sel-sel
tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya bermula dari
arah dalam terus keluar mengelilingi pusat. Setiap satuan sel-sel tulang
akan melingkari suatu pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk
satu sistem yang disebut sistem Havers. Di antara sel-sel tulang terdapat
zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Pembuluh darah
dari sistem Havers ini bercabang-cabang menuju ke matriks, mengangkut
zat fosfor, dan pengerasan tulang ini dinamakan osifikasi atau penulangan.
Bila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bila
matriksnya padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang kompak atau
tulang keras.
Gambar 4.5
Sistem Havers
Sumber:
Jendela Iptek jilid 9, 2000: 17
Gambar 4.4
Giovanni Ingrassias
(1510 - 1580)
Sumber:
Jendela Iptek jilid 9, 2000: 17
Pembuluh-pembuluh darah
dan saraf di tengah-tengah
Saluran Haversian tempat
pembuluh-pembuluh
Periosteum
Tulang yang padat
Pembuluh-pembuluh darah
pemberi makan tulang-tulang
yang hidup
Endosteum yang merupakan
garis tepi dari rongga-rongga
tulang
Tulang yang seperti
bunga karang
Osteosit
Sistem Haversian
Lapisan-lapisan
lamella tulang
Sistem Gerak Manusia
57
Bagian-Bagian Tulang Pipa
1.
Epifise: bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan.
2.
Diafise: bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat
rongga berisi sumsum tulang. Rongga ini terbentuk karena aktivitas
osteoblas atau perombak sel-sel tulang.
3.
Cakraepifise: bagian sempit di antara epifise dan diafise. Bagian ini
terdiri atas tulang rawan yang kaya osteoblas. Pada orang dewasa
yang tidak tumbuh meninggi lagi, bagian ini sudah menulang semua.
Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan antara dua tulang dapat dibedakan atas 3 bentuk, yaitu:
1.
Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak,
dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a.
Sendi peluru,
persendian yang memungkinkan gerak paling bebas
dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang
satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan.
C
ontoh: 1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2) Tulang paha dengan tulang pinggul.
b.
Sendi luncur,
persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat,
membungkuk, dan menengadah. Contoh: hubungan antara ruas-ruas
tulang belakang.
c.
Sendi pelana,
persendian yang gerakannya dua arah seperti orang
naik kuda di atas pelana.
Contoh: g
erak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.
d.
Sendi engsel,
persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel
pintu.
Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.
e.
Sendi putar,
persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi)
tulang yang satu mengitari tulang yang lain.
Contoh:
1)
Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil.
2)
Antara tulang atlas dan tulang pemutar.
3)
Pada pergelangan tangan.
4)
Pergelangan kaki.
f.
Sendi geser atau sendi kejut,
persendian yang gerakannya menggeser.
Contoh: hubungan antartulang pergelangan tangan.
58
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Latihan 4.1
2.
Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan
kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan
amfiartrosis. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan
hubungan antara tulang belakang dengan tulang iga.
3.
Sinartrosis
Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan,
seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak dinamakan
sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya, sinartrosis dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a.
Sinartrosis
sintibrosis
,
bila komponen penghubungnya berupa
serabut-serabut jaringan ikat.
Contoh: hubungan antartulang tengkorak.
b.
Sinartrosis sinkondrosis,
bila komponen penghubungnya berupa
tulang rawan.
Contoh: hubungan antarruas-ruas tulang belakang.
Latihan berikut akan menumbuhkan
rasa ingin
tahu
dan
mengembangkan
kecakapan personal
dan
akademik
kalian.
Buatlah daftar istilah penting berikut artinya seputar rangka!
B.
Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerak karena adanya
sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
1.
Macam-macam Otot
a
.
Otot polos,
bentuk seperti perahu, terletak pada organ dalam, nukleus
satu di tengah, gerakannya lambat, tidak cepat, mudah lelah, tidak
sadar tanpa perintah otak.
b.
Otot lurik,
bentuk silindris dengan garis gelap terang, melekat pada
rangka, nukleus banyak di tepi, bekerja secara sadar atas perintah
otak, cepat mudah lelah.
c.
Otot jantung,
bentuk silindris, mempunyai percabangan yang disebut
sinsitium, terletak pada jantung, nukleus satu di tengah, bekerja tidak
sadar tanpa perintah otak, tidak cepat mudah lelah.
Sistem Gerak Manusia
59
2.
Fungsi Otot
a.
Melaksanakan kerja, misalnya:
berjalan, memegang, mengangkat
(otot lurik).
b
.
Mengalirkan darah, mengedarkan
sari makanan dan oksigen (otot
polos).
c.
Menggerakkan jantung (otot
jantung).
3.
Karakteristik Otot
a
.
Kontraksibilitas,
yaitu kemampuan otot untuk memendek
(berkontraksi).
b.
Ekstensibilitas,
yaitu kemampuan otot untuk memanjang
(berelaksasi).
c.
Elastisitas,
yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran
semula setelah memendek atau memanjang.
4.
Jenis Gerak Otot
a.
Antagonis (berlawanan)
Contoh: biseps dan triseps pada otot lengan atas.
Arah gerak otot antagonis
1)
Ekstensor - fleksor
:
m
eluruskan - membengkokkan
2)
Abduktor - adduktor
:
menjauhkan - mendekatkan
3)
Depressor - elevator
:
ke b
awah - ke atas
4)
Supinator - pronator
:
menengadah - menelungkup
b.
Sinergis (bersamaan)
Contoh: otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.
5.
Macam-Macam Gerakan Otot
a
.
Fleksi:
gerakan membengkokkan, misalnya membengkokkan pada
siku, lutut, jari.
b.
Ekstensi:
gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan
ruas jari.
c.
Abduksi:
gerak menjauhkan misalnya gerak tungkai menjauhkan
dari sumbu tubuh.
d.
Adduksi:
gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak
mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh.
e.
Pronasi:
gerak memutar lengan sehingga telapak tangan
menelungkup.
Huruf Tiga “S”
Kebugaran otot-otot dapat dinilai
dengan tiga “S” yaitu Strength
(kekuatan), Stamina (ketangguhan), dan
Supplenenss (kelenturan). Beberapa
kegiatan hanya mengembangkan satu
faktor, tetapi kegiatan yang bergerak
seperti berdansa dan berenang
mengembangkan ketiga faktor.
Tahukah kamu?
Sumber:
Jendela Iptek jilid 9, 2001: 22
60
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Latihan 4.2
f.
Supinasi:
gerak memutar lengan sehingga tangan menengadah.
g.
Depresi:
gerak menekan ke bawah atau menurunkan.
h.
Elevasi:
gerak mengangkat ke atas.
6.
Kelelahan Otot
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena:
a.
Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energi untuk kontraksi otot
seperti glikogen dan sejenisnya.
b.
Akumulasi hasil metabolisme karena kontraksi otot, seperti asam laktat.
Buatlah pembahasan mengapa binaragawan mempunyai otot yang kekar,
berbeda dengan yang bukan binaragawan!
C.
Kelainan dan Gangguan pada Gerak
1.
Gangguan pada Rangka
Gangguan pada rangka dapat disebabkan oleh gangguan pada tulang,
persendian, kekurangan gizi, ataupun oleh penyakit.
a.
Gangguan tulang
Fraktura, yaitu tulang retak atau patah.
Macamnya:
1)
Fraktura sederhana: jika tulang yang retak tidak sampai melukai or-
gan lain di sekitarnya, misalnya organ otot.
2)
Fraktura kompleks atau fraktura majemuk: jika tulang yang patah
menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa
mencuat keluar.
3)
Fraktura greenstick: jika retak atau patah tulang tidak sampai
memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4)
Fraktura comminuted atau remuk: jika tulang retak menjadi beberapa
bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.
b.
Persendian
1)
Dislokasi: gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena
tulang ligamennya tertarik atau sobek.
Latihan 4.2 berikut ini merupakan latihan agar kalian
berpikir kritis
.
Sistem Gerak Manusia
61
Gambar 4.6
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang: (a) skoliosis, (b) lordosis,
(c) kifosis.
Sumber:
Dok. Penerbit
(a)
(b)
(c)
2)
Terkilir atau keseleo: tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh
gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
3)
Ankilosis: persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya
menyatu.
4)
Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya
peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang
tulang sendi mengalami perubahan.
Macam Artritis:
a)
Artritis eksudatif: radang getah dalam sendi.
b)
Artritis sika: kekurangan cairan sinovial.
c)
Gout artritis: gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam
urat. Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan
disimpan di dalam sendi kecil, seperti sendi ruas jari-jari. Tanda sendi
yang mengalami kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi.
d) Rheumatik: penyakit kronis pada sendi sehingga sendi
membengkak.
e)
Osteoartritis: kemunduran sendi karena kartilago menipis dan
degenerasi sehingga merangsang pembentukan tulang pada sendi.
c.
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
1)
Skoliosis: tulang belakang bengkok ke samping.
2
)
Kifosis: tulang belakang bengkok ke belakang.
3)
Lordosis: tulang belakang bengkok ke depan.
Hal tersebut akibat kebiasaan sikap tubuh yang salah.
Di samping ketiga jenis gangguan tersebut ada satu lagi gangguan
yang disebut subluksasi, yaitu gangguan ruas tulang leher yang
disebabkan oleh kecelakaan ataupun gerakan tiba-tiba yang melebihi
batas, akibatnya posisi kepala mengalami perubahan ke arah lain atau ke
arah kanan.
62
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
d.
Defisiensi dan gangguan fisiologi
1)
Rakitis: tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O. Disebabkan
karena kekurangan vitamin D.
2
)
Mikrosefalus: ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal.
Disebabkan kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang
tengkorak masa bayi.
3)
Osteoporosis: tulang-tulang kurang keras sehingga tulang manusia
menjadi rapuh dan mudah patah disebabkan kekurangan hormon
estrogen pada masa menopause.
4)
Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC tulang, tumor yang
mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan
pada jaringan pengikat dan tendon.
2.
Gangguan pada Otot
a
.
Atrofi
Yaitu keadaan di mana otot mengecil sehingga menghilangkan
kemampuanny
a untuk berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena penyakit
poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya sakit, sehingga seseorang harus
istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Poliomielitis adalah
penyakit karena virus yang merusakkan saraf yang mengkoordinasi otot
ke anggota gerak bawah.
b.
Hipertrofi
Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih
secara berlebih.
c.
Kejang otot
Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus
menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi
alias kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan
kram.
d.
Kaku leher atau stiff
Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
e.
Tetanus
Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh
baksil tetanus.
f.
Miastema gravis
Yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan
menyebabkan kelumpuhan.
Sistem Gerak Manusia
63
Tu g a s
Rangkuman
g.
Distrofi otot
Yaitu penyakit otot kronis sejak anak-anak.
h.
Hernia abdominalis
Yaitu sobeknya otot dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan
usus melorot ke bawah masuk ke rongga perut.
Kerjakan tugas berikut yang akan menumbuhkan
wawasan
produktivitas
, merangsang
keingintahuan
, dan mengembangkan
kecakapan vokasional!
Carilah artikel tentang osteoporosis. Jelaskanlah apakah osteporosis itu,
penyebabnya, dampaknya, menyerang apa dan siapa! Solusi untuk
menanggulanginya.
1
.
Tulang-tulang di dalam tubuh manusia membentuk rangka.
2.
Fungsi rangka, yaitu memberi bentuk, sebagai alat gerak pasif,
melindungi alat-alat tubuh dalam yang lemah, sebagai tempat
melekatnya otot-otot rangka, untuk menegakkan tubuh, tempat
pembentukan sel-sel darah, sebagai tempat penimbunan mineral.
3.
Otot merupakan penggerak tulang, otot dapat bergerak karena
adanya sel otot-otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
4.
Fungsi otot, yaitu melaksanakan kerja, misalnya: berjalan, memegang,
mengangkat (otot lurik), mengalirkan darah, mengedarkan sari
makanan dan oksigen (otot polos), menggerakkan jantung (otot
jantung).
5.
Kelainan dan gangguan pada sistem gerak antara lain:
a.
Gangguan tulang
Fraktura: fraktura sederhana, fraktura kompleks atau majemuk,
fraktura greenstik, fraktura comminuted atau remuk
b.
Persendian: dislokasi, terkilir atau keseleo, ankilosis, artritis atau
infeksi sendi, artritis eksudatif, artritis sika, gout artitis, rheumatik.
c.
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang:
1)
Skoliosis
2)
Kifosis
3)
Lordosis
64
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
d.
Defisiensi dan gangguan fisiologi: rakitis, mikrosefalus,
osteoporosis, kelainan tulang lainnya karena penyakit TBC
tulang, tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisologis
tulang serta peradangan pada jaringan pengikat dan tendon.
e.
Gangguan pada otot: atrofi, tetanus, hipertrofi, miastema gravis,
kejang otot, distrofi otot, kaku leher atau stiff, hernia
abdominalis.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf
a, b, c, d,
atau
e
!
1.
Otot disebut alat gerak aktif, sebab otot . . . .
a.
melekat pada otot rangka
b.
mempunyai kemampuan berkontraksi
c.
tersusun atas senyawa protein rangkap
d.
menghubungkan tulang dengan kulit
e.
mempunyai plasma otot
2.
Jumlah ruas tulang kelangkang manusia adalah . . . .
a.
4 ruas
b.
5 ruas
c.
6 ruas
d.
7 ruas
e.
12 ruas
3.
Sendi putar adalah bentuk sendi yang memungkinkan gerakan . . . .
a.
bebas dan berporos tiga
b.
rotasi dan berporos satu
c.
maju-mundur dan berporos dua
d.
menggeser dan tak berporos
e.
terbatas dan tak berporos
4.
Berikut adalah fungsi rangka pada vertebrata,
kecuali
. . . .
a.
membentuk sel darah
b.
melindungi alat tubuh yang lemah
c.
alat gerak pasif
d.
menunjang tegaknya tubuh
e.
tempat melekatnya otot polos
Evaluasi
Sistem Gerak Manusia
65
5.
Pembengkokan tulang belakang ke arah samping disebut . . . .
a.
lordosis
b.
kifosis
c.
skoliosis
d.
layuh semu
e.
fraktura
6.
Kram atau kejang otot dapat terjadi karena . . . .
a.
otot keras, kaya asam laktat, dan suhu dingin
b.
tulang retak, otot lelah, dan suhu panas
c.
sendi tulang infeksi, dingin, dan cukup energi
d.
otot dan tulang melekat, cukup energi dan dingin
e.
infeksi sendi, suhu dingin, dan cukup energi
7.
Perlekatan otot pada tulang yang tidak bisa digerakkan disebut . . . .
a.
insersio
b.
sliding filamen
c.
origo
d.
pronasi
e.
supinasi
8.
Osteoporosis merupakan penyakit pada tulang yaitu . . . .
a.
infeksi sendi
b.
memar
c.
keropos tulang
d.
patah tulang
e.
retak tulang
9.
Energi bagi otot adalah . . . .
a.
ADP
b.
ATP
c.
DNA
d.
RNA
e.
Aktin
10. Penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena toksin dari
bakteri
Clostridium tetani
, yaitu . . . .
a.
atrofi
b.
hipertrofi
c.
hernia abdominal
d.
distrofi otot
e.
tetanus
66
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan
jelas!
1.
Sebutkan tulang-tulang penyusun bagian tempurung otak!
2.
Sebutkan fungsi rangka!
3.
Jelaskan perbedaan kartilago hialin, kartilago elastis, dan kartilago
fibrosa!
4.
Sebut dan jelaskan macam dari persendian diartrosis!
5.
Sebut dan jelaskan macam gangguan pada tulang belakang!
Kerjakan tugas berikut ini yang akan memumbuhkan
etos kerja
,
rasa
ingin tahu
, mencari
informasi lebih jauh
, mengembangkan
kecakapan
hidup
dan
wawasan kontekstual
!
Pergilah ke rumah sakit tulang atau orthopedi, temukan suatu kasus
penyakit tulang, tanyakan ke dokter tentang kasus tersebut, buat
analisanya! Buatlah secara berkelompok dalam bentuk laporan!
Tugas Portofolio